Pages

Followers

Aangedryf deur Blogger.

Popular Posts

Vrydag 05 April 2013

"LOYALITAS TERHADAP TIM KEBANGGAAN"


    “Ini bukan masalah menang atau kalah melainkan loyalitas terhadap tim kebanggaan…”
     Siang itu kami bersiap-siap. Untuk apa? Mempersiapkan atribut yang akan kami pakai untuk mendukung tim kebanggaan berlaga. Kami mempersiapkanya dengan penuh semangat. Karena bagi kami atribut itu wajib. Bagi kami partandingan sepakbola tim kebanggaan. Bukanlah pertandingan 2x45 biasa. Kami harus mengerahkan semua samangat jiwa dan raga hanya demi meraih kemenangan. Begitu juga dengan atribut. Kami memakai atribut serba hitam dengan syal menggulung di leher dan sepatu di telapak kaki kami. Sepatu kami pakai karena kita akan melihat pertandingan yang akan diperjuangkan pemain tim kebanggaan kami. Untuk menghormati jerih payah para pemain yang berjuang 2x45 menit. Kami semua sepakat memakai sepatu sebagai rasa hormat kami kepada para pemain.

    Setelah selesai mempersiapkan atribut. Kami semua berangkat ke stadion bersama. Kami berangkat dengan semangat dan rasa optimis akan kemenangan yang akan kami raih nanti.sesampai di stadion kami langsung membeli tiket. Kami merasa dari pembelian tiket itu kami sudah memberi dukungan kepada financial tim kebanggan. Karena sebuah tim pastinya tidak hanya membutuhkan dukungan semangat, tetapi juga dukungan financial. Tiket sudah kami genggam. Lalu kami menuju ointu stadion sambil bernyanyi bersama menyorakan yel-yel tim kebanggaan. Sesampai di pintu masuk, kami semua antri membentuk barisan yang tertib. Tidak usah berburu-buru. Walau pun gejala “pre match syindrom” sudah semakin menjadi. Kerena jika kita semua berburu-buru kita tidak mau akan terjadi keributan Cuma karena masalah ingin masuk ke dalam stadion.
    Sampai ke dalam stadion kami langsung mengisi tribun tempat biasa kami bersorak meluangkan rasa gembira dan semangat. Tiba- tiba setelah itu kami semua berdiri. Karena supporter tim lawan datang. Kami bernyanyi dan melantangkan nyanyian “selamat datang”. Hal itu kami tunjukan untuk manjaga keharmonisan sesama supporter di tanah air. Mereka (supporter tim lawan pun memblas nyanyian kami dengan rasa keharmonisan.
    Tak lama setelah itu tim kebanggan kami memasuki lapangan. Kami pun semua terfokus pandangan dan dukungan hanya untuk tim kebanggan. Kami semua berdiri dan bernyanyi bersama. Kami semua berusaha ikut berjuang menjadi pemain ke 12 yang berdiri dari tribun selatan stadion.
    Pertandingan di mulai, sejak saat itulah perjuangan kami semua di mulai. Bendera kami pun mulai berkibar. Dan capotifo (leader supporter mulai memimpin nyanyian. Memasuki menit 12 kami semua bersorak karena tim kami berhasil mencetak gol ke gawang lawan. Pertandingan pun sementara kami lah yang unggul memimpin pertandingan. Setelah gol itu pertandingan semakin seru. Sayang tim kami lengah pada menit 18. Sehingga kami kecolongan dan keboobolan gol yang bersarang di gawang kami. Skor pun menjadi imbang 1-1. Kami semua tak patah semagat. Nyanyian dukungan terus kami lantangkan. Cukup lama serang menyerang. Akhirnya pertadingan babak 1 berakhir. Kami semua duduk ketika semua pemain tim kami pergi dari lapangan untuk istirahat memasuki ruang ganti.
    Kami menunggu babak kedua mulai dengan mempersiapkan koreografi kertas yang akan kami susun membentuk tulisan yang menakjubkan. Dukungan kami itu memang tampak separti para supporter di Eropa sana. Tapi niat kami bukanlah “plagiat”. Melainkan kami meniru karena kami merasa mereka bagus dan tidak salah untuk ditiru.
    Babak kedua  dimulai. Koreografi kami mulai kami naikan dan membentuk tilisan 1976.  Ketika koreografi itu terbentang terrdengar suara tepuk tangan para penonton. Dan pertandingan babak 2 berjalan dengan semakin seru. Kami semua terus berteriak dan bernyanyi. Pertandingan memasuki menit 60 tim kebobolan 1 gol oleh tim lawan. Suporter lawan pun bersorak merayakan gol yang dicetak timnya. Skor pun sementara menjad 1-2.
    Tetapi walau dalam kondisi kalah. Kami tetap semangat dalam mendukung tim kebanggan kami. Karena di saat seperti inilah semangat harus tetap kita kobarkan membersamai semangat para pemain yang berjuang di tengah lapangan. Kami seperti berdoa kepada tuhan dengan permohonan agar tim kami bisa membalikan keadaan. Laga terus berjalan, langit yang sudah mendung pun akhirnya menurunkan tumpahan hujanya. Walau kami berada di tribun terbuka yang tidak ada atap yang meneduhi kami di kala hujan. Kami tetap berdiri dan bernyanyi menemani tim kami yang berjuang di tengah lapangan. Hujan semakin deras tetapi tetaplah kami akan bersikeras demi suatu nama yang kami dukung yaitu tim kebanggaan. Pertandingan di lapangan terus berjalan. Tim kebanggaan kami pun terus berjuang dan terus membuka peluang untuk membuat gol. Tetapi alhasil, hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan di tiup. Tim kebanggan kami tidak bisa membobol gawang lawan. Kami pun mengakhiri pertandingan dengan kekelahan.
    Kami pun tetap mengapresiasi tim kami telah berjuang sekuat tenaga walaupun harus kalah dalam pertandingan kali ini. Tetapi kami menyadari dalam pertandingan pastinya ada yang menang ada yang kalah. Jadi kami semua berusaha tegar menghadapi situasi kali ini dengan lapang dada untuk menerima kekalahan.
    Setelah peratandingan berakhir kami pun terus bernyanyi seakan kita memenangkan pertandingan. Lalu para pemain pun menghampiri kami dari pinggir lapangan dan memberikan tepuk tangan tanda terima kasih kepada kami. Lalu setelah para pemain meninggalkan lapangan. Kami semua terfokus kepada suporter tim lawan yang meneriakan yel-yel “terima kasih atas sambutanya”. Seketika kami suporter tuan rumah membalasnya dan meneriakan yel-yel selamat jalan. Hal ini ditujukan untuk menjaga hubungan harmonis sesama suporter di tanah air. Setelah itu kami pun mulai meninggalkan stadion untuk kembali ke rumah kami masing-masing. Karena kami harus beristirahat untuk malakukan aktivitas kami berikutnya masing-masing.
   

0 opmerkings

Plaas 'n opmerking